NARASI DI BAWAH HUJAN
hujan, curahkan berkahmu yang hijau
pada lembah hatiku
puaskan dahaga tumbuhan,
hingga jiwaku terasa segar membajak kehidupan.
di pinggir jendela aku ingat benar tahun lalu
aku masih kanak, bersenda gurau, bernyanyi riang,
memutar-mutar payung hitam di bawah curahmu;
yang berkilauan agai perak disentuh matahari.
o, hujan. Puaskan dahaga jiwaku
agar hidupku menyeruak bagai tumbuhan
menjemput Cahaya Maha Cahaya
1984 – 1989
SAAT HUJAN JATUH
sudah biasa
aku mendengar simfoni rindu
sehabis hujan
di halaman
memetik daun-daun
berdering dan pecah
di atas batu
esoknya adalah fajar
mengekalkan kicau burung
lalu sisa embun di dahan
berkemas, membumbung
ke dalam baris sajak-sajakku
yang sarat cinta
semekar mawarNya
1983
Tidak ada komentar:
Posting Komentar