PUISI SAINI KM




Nyanyian Tanah Air

Gunung-gunung perkasa, lembah-lmbah yang akan tinggal menganga
dalam hatiku. Tanah Airku, saya mengembara dalam bus dalam kereta
api yang bernyanyi. Tak habis-habisnya hasrat menyanjung dan memuja
engkau dalam laguku.
Bumi yang tahan dalam derita, sukmaku tinggal terpendam bawah puing-
puing, bawah darah kering di luka, pada denyut daging muda
Damaikan kiranya anak-anakmu yang dendam dan sakit hati,
ya Ibu yang parah dalam duka kasihku !
Kutatap setiap mata di stasiun, pada jendela-jendela terbuka kucari fajar
semangat yang pijar bernyala-nyala
surya esok hari, matahari sawah dan sungai kami
di langit yang bebas terbuka, langit burung-burung merpati.

Priangan

Disini tinggal bersama petani
Hati terbakar di dalam bumi
Sedang kali kehidupan
Berhulu dikubur leluhur.

Di sini lahir bangsa musafir
Berkawan lembah gunungmu
Jalan kenangan bersilang
Menjangkau dusun dan kota.

Disini hidupp bangsa penyair
Kekasih bulan purnama
Kecapi malam cendana mengukir
Semerbak lagu Cianjuran

1 komentar:

search

About

Seluk Beluk Sastra