SAPARDI DJOKO DAMONO

      Penulis ini lahir di Solo, tanggal 20 Maret 1940. Menyelesaikan pendidikan di Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UGM (1964), kemudian memperdalam pengetahuan di Universitas Hawaii, Honolulu, AS (1970-1971), dan meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (1989). Ia pernah mengajar di IKIP Malang Cabang Madiun (1964-1968), Fakultas Sastra Universitas Diponogoro (1968-1974), dan sejak 1975 mengajar di fakultas Sastra UI. Sejak tahun 1994 menjadi guru besar pada Fakultas Sastra UI dan tahun 1996-1999 menjadi Dekan Fakultas Sastra UI. Ketua Umum Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia Pusat (HISKI- selama dua periode). Pernah menjadi redaktur majalah Basis (1969-1975), redaktur majalah Horison (1973-1992), dan Tenggara (Kuala Lumpur, Malaysia). Pernah mengikuti Fesyival Penyair Internasional di Rotterdam (1976), Festival Seni di Adelaide, Australia (1978),dan Biennale Internasionale de Poezie XIII di Belgia (1979).
      Balladanya,"Ballada Matinya Seorang Pemberontak", mendapat Hadiah Pertama majalah Basis tahun 1963, kumpulan sajaknya, Sihir Hujan (1984), meraih Hadiah Pertama Hadiah Puisi II Malaysia 1983, dan kumpulan sajaknya yang lain, Perahu Kertas (1983), menggondol Hadiah Sastra DKJ 1983. Karyanya yang lain: DukaMu Abadi (kumpulan sajak, 1969), Mata Pisau (kumpilan sajak, 1974), Akuarium (kumpulan sajak, 1974), Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978), Novel Indonesia Sebelum Perang (studi, 1979), Kesusastraan Indonesia Modern, Beberapa Catatan (kumpulan esai, 1983), Suddenly the Night (kumpulan sajak, 1988), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (kumpulan sajak, 1999), Politik Ideologi dan Sastra Hibrida (kumpulan esai, 1999), Sihir Rendra: Permainan makna (kumpulan esai, 1999), Ayat-ayat Api (kumpulan sajak, 2000), dan Ada Kabar Apa Harfi Ini, Den Sastro? (2002).
      Sapardi juga menulis cerpen. Salah satu buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit adalah Membunuh Orang Gila (2003).
      Selain itu, ia juga menjadi editor buku:  Tifa Budaya (bersama kasijanto,1981), Seni dalam Masyarakat Indonesia (bersama Edi Sedyawati, 1983), dan H.B. jassin 70 Tahun (1987).
      Sapardi Djoko Damono. juga banyak menerjemahkan. Terjemahannya: Lelaki Tua dan Laut (novel Hemingway, 1973), Puisi Brazillia Modern (kumpulan sajak, 1973), Daisy Manis (novel Henry James, 1975), Sepilihan Sajak George Seferis (kumpulan sajak, 1975), Puisi Klasik China (kumpulan sajak,1976), Lirik klasik Parsi (kumpulan sajak, 1977), Kisah-Kisah Sufi (karya idries Shah, 1986), dan Afrika yang Resah (karya Okot P'bitek, 1988).
      Tahun 1986 Sapardi Djoko Damono memperoleh Hadiah Sastra ASEAN dan tahun1990 menerima Hadiah Seni dari Pemerintah RI. Tahun 2003, Sapardi Djoko Damono memperoleh anugerah "Achmad Bakrie 2003". Ia dinilai telah memberi sumbangan besar kepada kebudayaan masyarakat modern di Indonesia.
 

1 komentar:

search

About

Seluk Beluk Sastra