Dick Hartoko

      Penulis ini dilahirkan di Jatiroto, Jawa Timur, tanggal 9 Mei 1922. Dick Hartoko meninggal di Semarang tanggal 1 September 2001 dan dimakamkan di Ungaran Jawa Tengah. Nama asli Dick Hartoko adalah Theodorus Gelorp. Ia menempuh pendidikan di Ignatius College Yogyakarta dan Pendidikan Guru dan Pendidikan Theologia di Belanda.
      Dick Hartoko menjadi pemimpin umum/penanggung jawab majalah Basis selama 30 tahun (1965-1995). Namanya semakin mencuat karena rubrik "Tanda-tanda Zaman" yang diasuhnya dan sekaligus sebagai penulis rubrik ini. Rubrik "Tanda-tanda Zaman" sangat terkenal karena isinya merupakan tulisan-tulisan Dick Hartoko yang menuangkan kegelisahan "budaya" di tengah-tengah berbagai himpitan yang menenggelamkan kebudayaan itu sendiri. Dari tulisan-tulisan di Rubrik ini, sebagian pengamat menilai Dick Hartoko sangat humanis. Ia pernah menjadi dosen IKIP Sanata Dharma (sejak 1958), Fakultas Sastra UGM, STSRI-ASRI Yogya, dan Fakultas Sastra UI 9sejak 1983).
      Karyanya: Saksi Budaya (kumpulan esai, 1975), Tanah Airku dari Bulan ke Bulan (kumpulan esai, 1983), Manusia dan Seni (studi/kajian, 1984), Kamus Populer Filsafat (1986), Pemandu Di Dunia Sastra (bersama B. Rahmanto, 1986), dan Tonggak Perjalanan Budaya (kumpulan esai, 1986). Terjemahannya: Ariadne (drama, Hella S. Haasse, 1966), Taman Kate-Kate (novel, Maria Darmout, 1975), Strategi Kebudayaan (karya C.A. van Peursen, 1976), Salah Satu Hidup Orang Jawa (kaya S. de Jong, 1977), Mentalitas Jawa dan Pembangunan (karya Niels Mulder, 1978), Orientasi Di Alam Filsafat (karya C.A. van Peursen, 1980), Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang (karya P.J. Zoetmulder, 1983), dan Pengantar Ilmu Sastra (karya Jan van Luxembung, Mieke Bal, dan Willem G. Weststeijin, 1984).
      Selain itu, ia juga menjadi editor Bianglala Sastra (bunga rampai, berdasarkan karya Rob Nieuwenhuys, Oost Indische Spiegel, 1979), Golongan Cendikiawan: Mereka yang Berumah di Atas Angin (kumpulan esai, 1980), dan Memanusiakan Manusia Muda: Tinjauan Pendidikan Humaniora (kumpulan esai, 1985). Tahun 1987, Dick Hartoko menerima Lempad Prize (Hadiah Lempad) dan tahun 1988 menerima Hadiah Seni dari Pemerintah Yogyakarta.

2 komentar:

search

About

Seluk Beluk Sastra