AGAM WISPI

Penulis ini dilahirkan di Pangkalan Susu Sumatera Utara tanggal 31 Desember 1930 dan meninggal di  Amsterdam di sebuah verpleghuis (rumah jompo), Belanda tanggal 1 Januari 2003.
      Agam Wispi pernah menjadi wartawan harian pendorong (1952) di Medan. Tahun 1957, Agam pindah ke Jakarta dan bekerja sebagai redaktur budaya Harian Rakyat. Pada bulan Mei 1965, Agam ke Vietnam untuk meliput perang. Ia sempat mewawacarai Ho Chi Minh. Selanmujutnya ia berkelana ke Cina. Pada saat peristiwa G 30 S, Ia sedang di Cina. Ia sempat lima tahun di karantina (diipenjara) di Tiongkok Selatan. Dari Cina ia ke Moskwa, Jerman Timur, dan sejak 1988menetap di Amsterdam sampai akhir hayatnya. Ia tidak pernah menetap lagi ke tanah airnya. Ia memang pernah pulang, tahun 1999dan 2000 ia berkunjung, ke tanah airnya lagi, setelah sekian tahun berkelana di luar negeri.
      Kumpulan sajaknya yang pernah terbit adalah Matinya Seorang Petani (1955), Di Negeri Orang, Puisi Penyair Indonesia Eksil (Antologi puisi, 2002). Beberapa penyair seperti Asahan Alham, Nurdiana, Chalik Hamid, dan Sobron Aidit memuat puisinya dan antalogi ini.

1 komentar:

  1. terima kasih informasinya, kalau oleh tau darimana sumber tulisan ini?
    saya sedang menelusuri agam wispi, cuman belum menemukan literatur yang komprehensif

    BalasHapus

search

About

Seluk Beluk Sastra