Kudengar adzanmu di waktu subuh
Memuja Tuhan berharap lindungan
Suaramu menyebar benih yakinlah tumbuh
Kali ini, engkaulah pembawa gemilang zaman
Dalambadanku lemas dingin sekujur
Mengalir lagi darah cair memanas
Dalam dada kurasa bergetar cita berbaur :
Kali ini, engkaulah tempat harap menjelas.
Kudengar nyaring terompet berseru-seru
Memanggil dikau ke tempat wajib menanti
Bersaf-saf kau tegak bertujuan satu :
Kali ini, engkaulah pencapai menang yang pasti.
Bagaimana aku takkan percaya jua
Rasamu kurasa, deritamu telah kuselami
Tahu sudah hidup atau mati mesti berguna :
Kali ini kita penuhi gandrung di hati
Keboedajaan Timoer
Thn 1944
Memuja Tuhan berharap lindungan
Suaramu menyebar benih yakinlah tumbuh
Kali ini, engkaulah pembawa gemilang zaman
Dalambadanku lemas dingin sekujur
Mengalir lagi darah cair memanas
Dalam dada kurasa bergetar cita berbaur :
Kali ini, engkaulah tempat harap menjelas.
Kudengar nyaring terompet berseru-seru
Memanggil dikau ke tempat wajib menanti
Bersaf-saf kau tegak bertujuan satu :
Kali ini, engkaulah pencapai menang yang pasti.
Bagaimana aku takkan percaya jua
Rasamu kurasa, deritamu telah kuselami
Tahu sudah hidup atau mati mesti berguna :
Kali ini kita penuhi gandrung di hati
Keboedajaan Timoer
Thn 1944
Tidak ada komentar:
Posting Komentar