Dalang

Orang yang memainkan (mengatur,menggerakkan) wayang (wayang kulit,dan wayang golek) dengan cara bersembunyi di balik layar dan sekaligus mengucapkan kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh para pelaku dengan menggunakkan berbagai variasi suara (suara anak-anak,suara perempuan,suara laki-laki,suara raksasa,dan sebagainya, sesuai dengan identitas pelaku wayang yang disuarakannya. Dalang memiliki kemampuan fisik yang prima ketika melakukan pementasan karena ia harus sanggup duduk selama beberapa jam. Pertunjukan wayang biasanya berlangsung satu malam suntuk. Bagian-bagian penting yang berisi hal-hal yang bersifat filosofis justru disampaikan oleh dalang pada tengah malam atau atau pada dua pertiga malam. Dalang dapat melakukan improvisasi di dalam menyampaikan pertunjukan wayang. Semakin kreatif seorang dalang dalam menyajikan pertunjukan wayang,masyarakat penikmatnya akan semakin senang menyaksikan pertunjukannya.
      Disamping memperoleh keterampilan mendalang melalaui proses belajar,tidak sedikit para dalang menguasainya karena faktor keturunan. Maksudnya kepiawaian mendalang dari seorang ayah dapat diturunkan kepada anaknya,dan seterusnya.  Di dalam menyampaikan cerita,pada umumnya dalang menyampaikan dalam bahasa daerah. Wayang kulit atau wayang purwa dalam bahasa jawa dan wayang golek dalam bahasa sunda. meskipun dianggap melanggar ketentuan,karena faktor tertentu ada juga dalam yang menggunakan bahasa indonesia di dalam menyajikan pementasan wayangnya. Saat ini sudah ada sekolah/kursus dalang yang peminatnya bahkan berasal dari mancanegara,seperti Inggris,Belanda,dan Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

search

About

Seluk Beluk Sastra