SELASIH

Nama aslinya adalah Sariamin Ismail. Nama selasih sangat populer karena digunakkan untuk novelnya Kalau Tak Untung. Selain nama Selasih, Sariamin banyak menggunakan nama samaran lain. yaitu Sekejut Gelingging, Seri Tanjung Dahlia, Seri Guning,Seri Gunung, Bunda Kanduang,Mande Rubiah,Ibu Sejati,Seleguri. Pada saat itu,menjadi penulis pada saat penjajahan tidak mudah. Tantangan terbesarnya adalah ditangkap Belanda karena isi tulisannya dianggap menghasut rakyat. Nama-nama samaran itu digunakkan oleh Sariamin untuk menulis di surat kabar. Kebanyakan tulisan Sariamin di Surat kabar melawan kebijakan pemerintah kolonial.
      Penulis ini lahir di Talu,Sumatera Barat,tanggal 31 Juli 1909 dan meninggal tahun 1995. Ia menempuh sekolah dasar (Gouvernement School) yang diselesaikannya dalam 5 tahun di tahun 1921. Kemudian,ia melanjutkan pendidikan di sekolah guru (Meisjes Normaal School) dan tamat tahun 1925. Tahun itu juga ia mengajar di bengkulu. Tahun 1930 ia dipindahkan ke Padangpanjang. Lalu,tahun 1939.ia dipindahkan lagi ke aceh. Selanjutnya ia mengajar di Kuantan (Riau) dari tahun 1941-1968.
      Sariamin oernah menjadi Ketua Jong Islamieten Bon Demes Afdeling Cabang Bukittinggi (1928-1930) dan Anggota DPRD Riau (1947-1948).
      Karyanya: Kalau Tak Untung(novel,1933),Pengaruh Keadaan(novel,1937)Rangkaian Sastra(1952), Panca Juara(cerita anak,1981), Nakhoda Lancang (1982), Cerita Kak Mursi(cerita anak,1984), dan Kembali ke Pangkuan Ayah(novel,1986). Sajak-sajaknya dimuat dalam S. Takdir Alisjahbana (ed.), Puisi Baru (Bunga Rampai,1946),Toeti Heraty (ed.), Seserpih Pinang Sepucuk Sirih (Bunga Rampai,1979), dan Linus Suryadi AG (ed.), Tonggak 1 (bunga rampai,1987).      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

search

About

Seluk Beluk Sastra