ANGKATAN 45

Merdeka...Merdeka...Merdeka....!!!!
Berkaitan dan bertepatan dengan Hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesa yang ke-66 yang jatuh pada hari ini maka pembahasan untuk kali ini yakni mengenai Periodisasi Sastra Indonesia '' ANGKATAN 45. '' Berikut pembahasan singkatnya;


Angkatan 45

      Penamaan ini atau istilah ini pertama kali dikemukakan oleh Rosihan Anwar dalam majalah siasat, 9 Januari 1949 sebagai nama yang diberikan kepada para sastrawan kesusastraan modern Indonesia yang berkarya di sekitar penjajahan Jepang,masa kemerdekaan,dan beberapa tahun sesudahnya. Selain mengusulkan nama '' Angkatan 45 '' , Rosihan Anwar menyebut juga angkatan itu dengan istilah '' Angkatan Kemerdekaan.''   Melalui buku Kesusastraan Indonesia Modern dalam kritik dan essai dengan artikel khusus yang berjudul angkatan 45,H.B. Jassin membentangkan seluk beluk tentang angkatan 45. Tulisannya antara lain,bahwa telah nyata di masa Jepang telah timbul suatu angkatan  yang merasa lain dari para sastrawan yang digolongkan ke dalam satrawan Pujangga Baru.
      Jassin juga memberi nama Angkatan 45. Menurut Jassin,cirinya ialah revolusioner dalam sikap hidup dan visi,bergaya ekspresif yang mendarah daging,tidak mengabdi kepada suatu isme atau paham tertentu,tetapi mengabdi kepada kemanusiaan yang mengandung segala yang baik dari sekalian isme. Para pengarang yang termasuk angkatan 45 ini antara lain Chairil Anwar,Asrul Sani,Rivai Apin,Usmar Ismail,Idrus,Pramoedya Ananta Toer,Ida Nasution,Utuy Tatang Sontani,Balfas,dan J.E Tatengkeng.
Pada angkatan 45 ,penyair Chairil Anwar dianggap sebagai pelopornya. Karena itu angkatan ini sering juga disebut dengan Angkatan Chairil Anwar.
Angakatan ini lahir dianggap sebagai koreksi terhadap angkatan Pujangga Baru.
      Konsep seni angkatan ini dituangkan dalam '' Surat Kepercayaan Gelanggang '' tanggal 18 Februari 1950,setahun setelah meninggalnya penyair Chairil Anwar. Di dalam pernyataan Konsepnya itu,Angkatan 45 menyebutkan bahwa,'' Kami adalah ahli waris yang sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan ini kami teruskan dengan cara kami sendiri'',dalam penemuan kami kami mungkin tidak selalu asli; yang pokok ditemui itu ialah manusia. Dalam caranya mencari,membahas,dan menelaah kami membawa sifat kami sendiri...

Demikian sekilas bahasan mengenai Periodisasi Sastra Indonesia Angkatan 45. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

search

About

Seluk Beluk Sastra